GEOGRAFI SMA KELAS X BAB 7 MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA
A. JENIS DAN KARAKTERISTIK
BENCANA
Bencana adalah sesuatu yg menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian,
atau penderitaan; kecelakaan; bahaya. Bencana sering diidentikan dengan sesuatu
yang buruk. Paralel dengan istilah disaster dalam bahasa Inggris. Secara
etimologis berasal dari kata DIS yang berarti sesuatu yang tidak enak
(unfavorable) dan ASTRO yang berarti bintang (star). Dis-astroberarti
an event precipitated by stars (peristiwa jatuhnya bintang-bintang ke bumi).
Bencana tak terpisahkan dalam sejarah manusia. Manusia bergumul dan terus
bergumul agar bebas dari bencana (free from disaster). Dalam pergumulan
itu, lahirlah praktik mitigasi, seperti mitigasi banjir, mitigasi kekeringan
(drought mitigation), dan lain-lain. Di Mesir, praktik mitigasi kekeringan
sudah berusia lebih dari 4000 tahun. Konsep tentang sistem peringatan dini
untuk kelaparan (famine) dan kesiap-siagaan (preparedness) dengan lumbung
raksasa yang disiapkan selama tujuh tahun pertama kelimpahan dan digunakan
selama tujuh tahun kekeringan sudah lahir pada tahun 2000 BC, sesuai
keterangan QS Yusuf, kitab Kejadian, dan tulisan-tulisan Yahudi Kuno.
Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan
demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan
oleh faktor alam, faktor nonalam
maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Wilayah Indonesia secara
geografis dan geologis merupakan daerah yang rawan bencana dikarenakan beberapa
sebab berikut:
Pertama. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada
pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Euroasia, Australia, Pasifik,
dan Filipina yang memungkinkan seringnya terjadi gempa tektonik dan berbagai
akibat lainnya.
Kedua. Terdapat 130 gunung api aktif di Indonesia yang terbagi
dalam Tipe A, Tipe B, dan Tipe C. Gunung api tipe A adalah gunung api yang
pernah meletus sekurang-kurangnya satu kali setelah tahun 1600 dan masih aktif,
tipe B adalah gunung api yang masih aktif tetapi belum pernah meletus dan tipe
C adalah gunung api yang masih diindikasikan sebagai gunung api aktif.
Ketiga. Terdapat lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil yang 30% di
antaranya melewati kawasan padat penduduk dan berpotensi menimbulkan banjir,
banjir bandang dan tanah longsor pada saat musim penghujan.
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar
bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung
berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es,
gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar
dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya
adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang
disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana
alam yang diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi manusia,
seperti asteroid dan badai matahari.
Berikut ini adalah jenis bencana, baik bencana alam maupun non alam berikut
karakteristik dan permasalahannya. Setiap jenis bencana memiliki karakteristik
dan sangat berkaitan erat dengan masalah yang dapat diakibatkannya. Dengan
mengenal karakteristik setiap ancaman, kita dapat mengetahui perilaku ancaman
tersebut dan menyusun langkah-langkah pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
termasuk dalam penyusunan rencana operasional saat terjadi bencana.
1. Banjir
Karakteristik :
- Onset kejadian dapat berlangsung lambat, cepat atau tanpa
peringatan (banjir bandang)
- Biasanya terkait musim
- Dampak merusak tergantung pada tinggi air, luas genangan, lamanya
genangan, kecepatan aliran, material yang hanyut dan tingkat kepekatan/endapan
lumpur
- Dapat mengakibatkan kerusakan struktur bangunan dan infrastruktur
- Dapat memutus akses dan mengisolasi masyarakat
Permasalahan Spesifik : dapat mengakibatkan masalah kesehatan masyarakat,
dan biasanya memerlukan evakuasi
2. Gempa Bumi
Karakteristik :
- Tidak ada tanda-tanda peringatan
- Onset kejadian tiba-tiba
- Dampak utamanya diakibatkan oleh pergerakan patahan dan mengakibatkan
kerusakan struktur bangunan dan infrastruktur.
Permasalahan :
- Memerlukan evakuasi dan tindakan medis segera
- Kesukaran akses dan mobilisasi
- Dalam beberapa kejadian dapat menyebabkan masalah perekonomian di wilayah
yang terkena
3. Erupsi Gunung Berapi
Karakteristik :-
- Biasanya ada tanda peringatan dan dapat diprediksi
- Dapat merusak struktur bangunan
- Aliran lava dapat mengakibatkan kebakaran
- Sebaran debu vulkanik dapat menjangkau areal yang luas
- Banjir lava dapat terjadi jika disertai hujan
4. Tsunami
Karakteristik :
- Ada tanda peringatan dan dapat diprediksi
- Gelombang tsunami dapat sangat destruktif terhadap lingkungan di daerah
pesisir termasuk merusak struktur bangunan dan infrastruktur
Permasalahan : Waktu evakuasi yang sangat singkat dan memerlukan evakuasi
serta tindakan medis segera.
5. Angin Siklon Tropis
Karakteristik :
- Biasanya dapat diprediksi dan terkait musim
- Dapat merusak struktur bangunan dan memutus akses
Permasalahan : memerlukan evakuasi
dan tindakan medis-
6. Tanah Longsor
Karakteristik :
- Onset kejadian berlangsung cepat dengan atau tanpa peringatan
- Mengakibatkan kerusakan struktur bangunan
- Dapat memutus akses
Permasalahan : Memerlukan evakuasi dan tindakan medis segera, dan
kadang terdapat kesukaran akses di lokasi.
7. Kebakaran
8. Kegagalan Teknologi
9.
Konflik Sosial
B.PERSEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA DIINDONESIA
Wilayah rawan bencana (hazard region) adalah suatu kawasan dipermukaan bumi yang rawan bencana alam akibat prose alam maupun non-alami. Kerawanan bencana (hazard vulnerability) adalah tingkat kemungkinan suatu objek bencana untuk mengalami gangguan akibat bencana alam.
B.PERSEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA DIINDONESIA
Wilayah rawan bencana (hazard region) adalah suatu kawasan dipermukaan bumi yang rawan bencana alam akibat prose alam maupun non-alami. Kerawanan bencana (hazard vulnerability) adalah tingkat kemungkinan suatu objek bencana untuk mengalami gangguan akibat bencana alam.
Upaya
untuk menanggulangi bencana alam ialah mengidentifikasi wilayah rawan bencana
alam dengan cara memetakan wilayah rawan bencana dan risiko bencana.
Prinsip
dasar pemetaan wilayah rawan bencana alam antara lain :
ü Menganalisis jenis dan sebaran
wilayah rawan bencana.
ü Mengkaji sejarah atau peristiwa
bencana alam yang pernah terjadi sebelumnya disuatu wilayah.
ü Menentukan zona dan tingkat bahaya dalam bencana.
ü Menentukan elemen yang paling
rawan terkena bencana alam.
ü Memperkirakan risiko kerusakan
akibat bencana alam.
B.Fungsi
Pemetaan Wilayah Rawan Bencana Alam
Fungsi pemetaan wilayah rawan bencana antara lain sebagai berikut
:
a. Menentukan rencana tindak lanjut atas wilayah yang berpotensi
tinggi terkena bencana alam. Rencana tindak yang dapat dilakukan :
ü Mitigasi bencana dan kesiap
siagaan dalam menghadapi bencana alam.
ü Sistem pemauntauan.
ü Sistem peringatan dini.
ü Pembuatan rencana kontijensi
(Jalur dan lokasi evakuasi bencana alam)
ü Pelaksanaan tanggap darurat. (emergency
response)
b. Melakukan perencanaan tata ruang wilayah sesuai karakteristik
wilayah masing-masing.
C.
Karakteristik Bencana Alam diWilayah Rawan Bencana
Bencana alam di Indonesia terjadi karena Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut :
ü Posisi geografis Indonesia yang diapit oleh dua samudra
besar dunia (Samudra Hindia & Pasifik)
ü Posisi Geologis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng
utama dunia ( Lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik) Kondisi permukaan wilayah Indonesia (relief) yang sangat beragam.
1. Wilayah Rawan Bencana Alam Gempa
Gempa bumi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gempa
bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang
menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan
menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk
seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan
oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5
magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak
terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah
yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah
besarnya telahvlebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa bumi
besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak
pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli .
Tipe gempa bumi
1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh
adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara
mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar.
Peta
penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni
mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam
ilmu kebumian (geologi),
kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir
seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik.
- Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan
oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi
ini jarang terjadi
- Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya
terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini
jarang terjadi dan bersifat lokal.
- Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah
gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan
dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nukliryang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Pemetaan Wilayah rawan gempa bumi di Indonesia
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nukliryang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Pemetaan Wilayah rawan gempa bumi di Indonesia
a. Wilayah sangat
aktif, memiliki magnitudo lebih dari 8 skala ritcher.
b. Wilayah aktif,
memiliki magnitudo 8-7 skala ritcher.
c. Wilayah lipatan
dan retakan, memiliki magnitudo kurang dari 7 skala ritcher.
d. Wilayah lipatan
dengan/tanpa retakan ,memiliki magnitudo kurang dari 7 skala ritcher.
e. Wilayah gempa
kecil, memiliki magnitudo kurang dari 5 skala ritcher.
f. Wilayah stabil,
yaitu wilayah yang tidak pernah mengalami gempa (tidak ada catatan sejarah
gempa).
Tips Menghadapi Gempa Bumi
Bila
berada didalam ruangan /rumah:
- berpegangan pada benda yang kokoh
- Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
- Bila
tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
- Jauhi
rak buku, almari dan jendela kaca.
- Hati-hati
terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di
dinding dsb.
Bila
berada di luar ruangan:
- Jauhi
bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik,
papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
- Usahakan
dapat mencapai daerah yang terbuka.
- Jauhi
rak-rak dan jendela kaca.
Bila
sedang mengendarai kendaraan:
- Segera
hentikan di tempat yang terbuka.
- Jangan
berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
- Jangan
menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik
menggunakan tangga darurat
- Jika
anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah
semua tombol
- Ketika
lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah
- Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia
2.Wilayah Rawan Bencana Gunung Berapi.
Gunung berapi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung
berapi Mahameru atau Semeru di belakang. Latar depan adalah Kaldera Tengger termasuk Bromo, Jawa Timur, Indonesia.
Gempa bumi. Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi,
termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Indonesia memiliki wilayah cukup banyak wilayah bencana letusan gunung berapi yang disebabkan oleh Indonesia terletak pada busur cincin api mediterania,dan busur api pasifik.Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
Indonesia memiliki wilayah cukup banyak wilayah bencana letusan gunung berapi yang disebabkan oleh Indonesia terletak pada busur cincin api mediterania,dan busur api pasifik.Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
- Aliran
lava.
- Letusan
gunung berapi.
- Aliran
lumpur.
- Abu.
- Kebakaran
hutan.
- Gas
beracun.
- Gelombang tsunami.
Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
StatusMakna/TindakanAWAS
AWAS (MERAH)
- Menandakan
gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang
menimbulkan bencana
- Letusan
pembukaan dimulai dengan abu dan asap
- Letusan
berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam/
- Wilayah
yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
- Koordinasi
dilakukan secara harian
- Piket
penuh
SIAGA (OREN)
- Menandakan
gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan
bencana
- Peningkatan
intensif kegiatan seismik
- Semua
data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau
menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
- Jika
tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu/
- Sosialisasi
di wilayah terancam
- Penyiapan
sarana darurat
- Koordinasi
harian
- Piket
penuh
WASPADA (KUNING)
- Ada
aktivitas apa pun bentuknya
- Terdapat
kenaikan aktivitas di atas level normal
- Peningkatan
aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
- Sedikit
perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan
hidrotermal/
- Penyuluhan/sosialisasi
- Penilaian
bahaya
- Pengecekan
sarana
- Pelaksanaan
piket terbatas
NORMAL (HIJAU)
- Tidak
ada gejala aktivitas tekanan magma
- Level
aktivitas dasar/
v Pengamatan rutin
v Survei dan penyelidikan
DAERAH
RAWAN BENCANA BANJIR
Bencana banjir sering melanda Indonesia antara lain daerah
dataran-dataran rendah.Daerah pulau jawa yang rawan terkena banjir adalah
Jakarta dan sekitarnya,daerah pesisir pantai utara jawa, dan sebagian kecil
daerah dipedalaman Jawa. Wilayah rawan banjir di Jawan Barat sebagian besar
tersebar diwilayah pantai utara, seperti daerah pesisir pantai Jawa bagian
bagian barat laut (Subang, Purwakarta, dan Karawang). Daerah pedalaman Jawa
Barat juga mengalami banjir seperti Bogor , Sukabumi, Ciamis, Kuningan dan
Majalengka.
Tingkat
kerawanan Banjir :
v Daerah Tidak Rawan Banjir,
yaitu daerah yang tidak pernah tergenangi air banjir.
v Daerah Rawan Banjir Rendah,
yaitu daerah yang setiap 1-2 th sekali terkena banjir.
v Daerah Rawan Banjir sedang,
yaitu daerah yang setiap1-2 th sekali terkena banjir dgn lamanya 1-2 hari dan
kedalamannya 0,5-0,1 meter.
v Daerah Rawan Banjir Tinggi,
yaitu daerah yang setiap tahunnya terkena banjir selama 2-15 hari dgn kedalaman
0,5-2,0 meter.
v Daerah Rawan Banjir sangat
tinggi, yaitu daerah yang pemanen terkena banjir selama 8-12 bulan kedalamannya
0,5-3,0 meter.
DAERAH
RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR.
Longsor atau gerakan tanah meruapakn salah satu bencana geologis
yang disebabkan oleh peristiwa alam maupun perilaku manusia. Menurut pusat
Vulkanologidan Mitigasi bencana Geologi, tanah Longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa bantuan ,bahan rombakan,tanah atau material campuran
yang bergerak ke bawah atw keluar lereng. Melalui citra satelit, diketahui
bahwa wilayah rawan bencana tanah longsor terdapat dibagian selatan Jawa. Jawa
Barat dan Banten bagian selatan merupakan wilayah lain dipulau Jawa. Longsor di
Jawa barat dan Banten ini dipengaruhi oleh kondisi fisik wilayahnya
(topografi). Daerah dengan topografi kasar berpotensi longsor lebih besar
daripada daerah bertopografi datar. Hal ini disebabkan oleh kondisi tanah atau
lahan yang miring (curam) akan lebih mudah terkena erosi dan longsor daripada
kondisi tanah atau lahan yang datar.
DAERAH
RAWAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN
Wilayah potensial rawan kebakaran hutan di Indonesia tersebar di beberapa daerah di Sumatra , Kalomantan, dan Jawa.
Daerah yang mudah tersulut api (Fine Fuel Moisture Code/FFMC) terdapat di delapan daerah rawan kebakaran hutan/lahan di pulau
Sumatra (Riau,Jambi,Sumatra Selatan,dan Lampung), serta empat provinsi di
Kalimantan.
DAERAH RAWAN BENCANA ALAM TSUNAMI
Wilayah Rawan bencana Tsunami di Indonesia antara
lain, Nanggroe Aceh Darusalam ,Sumatera utara , Sumatera Barat ,Bengkulu
,Lampung ,Banten ,Jawa Barat bagian Tengah dan Selatan, Jawa Timur bagian Selatan,
Bali, NTT, Sulawesi utara, Sulawesi Tengah,Sulawesi Selatan, Maluku Utara,
Maluku Selatan, Biak dan Yapen (Papua/Irian) ,Balikpapan, dan Sekurau
(Kalimantan Timur),Palu (Sulawesi Tengah), Talaud (Sulawesi Utara), dan Kendari
(Sulawesi Tenggara).
C.MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA
mitigasi
bencana letusan gunung api adalah proses pencegahan bencana letusan gunung api
atau pengurangan dampak bahaya letusan gunung api untuk meminimalkan: jatuhnya
korban, kerugian harta benda, rusaknya lingkungan dan terganggunya perekonomian
masyarakat
pengertian gunung meletus
pengertian gunung meletus
gunung meletus adalah peristiwa yang terjadi akibat
endapan magma didalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan
tinggi.
wilayah rawan bencana gunung api
indonesia
terletak pada busur cincin api mediterania. jalur cincin api ini membusur di
sepanjang pulau sumatra, selat sunda, pulau jawa, pulau bali, rangkaian
kepulauan di nusa tenggara, dan di kepulauan banda.
indonesia
terletak pada busur cincin api pasifik. jalur cincin api ini meliputi
serangkaian gunung api di pilau sulawesi utara, kepulauan maluku, kepulauan
banda, dan papua barat.
gunung
api terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. gunung api yang
aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya
berubah menjadi aktif kembali. oleh karena itu sulit untuk menentukan keadaan
sebenarnya dari suatu gunung berapi, apakah gunung berapi itu dalam keadaan
aktif atau istirahat
ciri-ciri gunung api akan meletus
- mata
air kering
- sering
mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran
- tumbuhan
disekitar gunung layu
- suhu
sekitar kawah naik
dampak yang ditimbulkan akibat gunung meletus
dampak
negatif: leleran larva, aliran awan panas, dan lahar panas dan gas beracun.
dampak
positif: sumber daya bahan galian dan mineral, sumber
daya panas bumi, sumber daya wisata gunung berapi
daya panas bumi, sumber daya wisata gunung berapi
tahap-tahap mitigasi bencana alam gunung meletus :
- menerbitkan
peta wilayah rawan bencana alam gunung meletus
- memasang
rambu-rambu peringatan bahaya dan larangan
- mengembangkan
sumber daya manusia satuan pelaksana, contohnya dengan dibentuknya
bakornas PBP, satkorlak PBP
- mengadakan
pelatihan penanggulangan bencana kepada warga
- mengadakan
penyuluhan atas upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat
- menyiapkan
tempat penampungan sementara
- memindahkan
masyarakat ke tempat yang lebih aman
- membentuk
pos-pos siaga bencana
mitigasi bencana gunung api sebelum terjadi bencana
- selalu
waspada dan berusaha menenangkan diri
- menyelamatkan
barang-barang berharga
- memantau
informasi yang diberikan oleh pos
- selalu
berkumpul dengan keluarga
- menyiapkan
barang-barang jika suatu saat terjadi bencana seperti masker pelindung
mata dll
mitigasi bencana gunung api saat terjadi bencana
- hindari
daerah rawan bencana
- masuk
ruang lindung darurat bila terjadi awan panas
- siapkan
diri untuk kemungkinanbencana susulan
- pakai
masker untuk menutupi mulut dan hidung
- saat
turunya abu gunung, usahakan untuk menutup wajah dengan kedua tangan.
mitigasi bencana alam gunung api sesudah terjadi
bencana
- jauhi
wilayah yang terkena hujan abu
- bersihkan
atap dari timbunanabu, karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap
banguan
- hindari
mengendarai di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin
motor, rem, persneling
- membangun
kembali daerah yang rusak karena letusan, membangun infrastruktur yang
vital bagi kehidupan masyarakat.
- menghijaukan kembali lahan yang rusak karena letusan gunung api dengan reboisasi
Mitigasi yaitu usaha untuk mengurangi dan / atau meniadakan korban dan
kerugian yang mungkin timbul, terutama kegiatan penjinakan /
peredaman(mitigasi). Dan padaprinsipnya mitigasi harus dilakukan untuk segala
jenis bencana(baik bencana alam (naturalal disaster ) maupun bencana akibat
manusia).
Sedangkan bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat baik disebabkan dari factor alam maupun non alam yang memuculkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta benda.
Macam-macam bencana:
1. Kebakaran
2. Gempa bumi
3. Banjir
4. Tanah longsor
5. Gunung meletus
6. Tsunami
7. Dll
Tujuan mitigasi adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi resiko penduduk (korban jiwa, kerusakan SDM)
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana.
3. Sebagai landasan (pedoman) perencanaan pembangunan.
Sedangkan bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat baik disebabkan dari factor alam maupun non alam yang memuculkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta benda.
Macam-macam bencana:
1. Kebakaran
2. Gempa bumi
3. Banjir
4. Tanah longsor
5. Gunung meletus
6. Tsunami
7. Dll
Tujuan mitigasi adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi resiko penduduk (korban jiwa, kerusakan SDM)
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana.
3. Sebagai landasan (pedoman) perencanaan pembangunan.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar