Kawasan wisata alam ini kini menjadi destinasi wisata baru. Stone Garden
terletak di puncak Gunung Pawon, Kampung Girimulya, Desa Gunung Masigit,
Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Anda bisa mengunjunginya dengan
melalui rute keluar tol Padalarang kemudian ke arah Padalarang - Cipatat -
Gunung Masigit. Jika menggunakan sepeda motor, bisa melewati jalur Cimahi -
Padalarang - Cipatat. Rute menuju daerah ini dulu menjadi jalan utama sebelum
tol Cipularang dibangun.
Citatah yang terletak kurang lebih 5 km dari Padalarang ini, masyarakatnya
masih mengandalkan pada usaha penambangan batu kapur dan sebagian pada
penjualan oleh-oleh serta kuliner. Di daerah jalur Padalarang - Cipatat ini
dulu merupakan sentra penjual kerajinan, peuyeum bandung, dan rumah makan.
Namun kini, kawasan ini lebih sepi karena adanya jalur tol. Citatah adalah
daerah pertambangan kapur yang sangat produktif. Pertambangan ini sudah
berlangsung sejak pertengahan abad ke-19 dan terus berlangsung hingga kini.
Gunung kapur yang berdiri sepanjang Citatah tak lepas dari sejarah
purbakala danau purba yang menggenangi Bandung zaman dahulu kala. telah Danau
Bandung Purba surut melalui lubang di Sanghyang Tikoro dan menyisakan cekungan
besar yang saat ini dikenal dengan kota Bandung. KRBC (Kelompok Riset Cekungan Bandung) lama melakukan kajian terhadap kawasan
ini. Sebagian penemuan KRBC yang fenomenal yaitu ditemukannya situs purba di
Gua Pawon pada 9 Desember 2000 yang untuk pertama kalinya di Goa Pawon, Pasir
Pawon, Kars Citatah, antara lain berupa alat–alat batu dan tulang, gerabah,
sisa tulang, dan gigi binatang.
Pesona
Alam di Stone Garden, Citatah
Kawasan wisata alam di ketinggian ini dulu dikenal
dengan nama Pasir Pawon. Kini, tempat ini lebih dikenal dengan Stone Garden.
Untuk masuk kawasan ini, tiketnya masih di bawah Rp. 10.000,-. Para penikmat alam,
banyak yang berkunjung ke sini sekadar menikmati keindahannya atau berfoto
selfie dengan pemandangan batu-batu alam peninggalan purbakala tersebut.
Bukit yang menunjukkan bahwa pada zaman
dahulu (sekitar 27 juta tahun yang lalu) dataran tinggi Bandung merupakan laut
dangkal. Saat menjadi batuan, koral tersebut hidup lalu mati dan menimbun di
satu tempat sehingga seukuran batuan gamping
Stone Garden berada di
709 meter di atas permukaan laut ini tidak jauh dari lokasi Karang Hawu. Hanya
dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dari Karang Hawu dengan menggunakan kendaraan
untuk sampai di lokasi. Di kawasan dengan luas lebih dari 2 hektare tersebut,
Anda bisa melihat keindahan batu-batuan gamping yang berdiri tak beraturan.
Tumbuhan ilalang pun masih menghiasi sekitaran Stone Garden. Berada di sisi
sebelah kanan Gunung Masigit, keberadaan Stone Garden memang kini mulai
terangkat namanya, seiring banyaknya yang mengunggah foto-foto di media sosial.
Belum Dikelola Maksimal
Namun, karena masih
belum dikelola maksimal untuk mencapai puncak Anda harus siap tenaga ekstra
plus jalur yang belum begitu dibenahi. Pengunjung harus berjalan sepanjang 1,5
kilometer menuju puncak Gunung Pawon. Terlebih hanya ada jalan setapak untuk bisa
menuju puncak gunung. Jalannya yang curam dan masuk ke kawasan hutan menjadi
perhatian khusus untuk mencapai puncak Gunung Pawon. Jadi, untuk menuju kawasan
ini, siapkanlah sepatu, perbekalan minuman dan makanan ringan/berat, kamera,
topi, dan perlengkapan lain yang mendukung. Tentunya pula jaga pula ketertiban
dan kebersihan di sekitar Stone Garden dan Gua Pawon.
Hal lainnya yang patut
diperhatikan pengunjung, keindahan Stone Garden memiliki berbagai permasalahan.
Selain adanya kepulan asap yang berasal dari pabrik apu (kapur), jalan menuju kawasan puncak gunung
pun menjadi kendala bagi masyarakat yang ingin mengunjungi kawasan Stone
Garden. Memang, kawasan batu kapur di daerah Cipatat ini sudah lama menjadi
permasalahan tersendiri. Jejak peninggalan alam zaman purba ini memang
menyimpan aneka problematika, dari terus tergerusnya bukit-bukit kapur hingga
peran pemerintah yang sampai kini belum menemukan pola pembenahan, pengelolaan,
dan perlindungan yang mumpuni untuk kawasan karst Citatah ini.
Kajian lintasgeografi
mencoba mengeksplor, kawasan tersebut, setelah melakukan kajian ini termasuk
tempat yang rekomedasi bagi parageografi ingin mengembangkan pengetahuan
tentang geologi. Selain itu bagi mereka yang menyukai fotografi tempat ini bisa
jadi pilihan khususnya untuk foto tema outdoor. Pokoknya tidak menyesal kalau
menyempatkan waktu datang ketempat ini.
Kalau tidak percaya
silahkan simak foto-foto berikut aktivitas kami dalam kajian Stone Garden. (Hotib Sunarya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar