Rabu, 21 September 2016

KISI-KISI UH2 GEOGRAFI KELAS XI IIS

KISI-KISI UH2 GEOGRAFI KELAS XI IIS
POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
1. Memahami Letak, luas, dan batas wilayah Indonesia.
2. Memahami Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia.
3. Memahami Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia.

4. Memahami Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia.

*************SELAMAT MENEMPUH NILAI TERBAIK*********

Senin, 19 September 2016

KISI-KISI UH 2 KELAS : X IIS

KISI – KISI  UH2 KELAS : X IIS
PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN, PENGINDERAAN JAUH DAN SIG
1)     Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan sistem informasi geografis.
2)     Jenis peta dan penggunaannya.
3)     Jenis citra Pengindraan Jauh dan interpretasi citra.
4)    Teori pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG

@KERJA KERAS KUNCI KESUKSESAN@
4

Senin, 12 September 2016

3.PESEBARAN JENIS -JENIS FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

3. Persebaran jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia
Flora dan fauna di Indonesia dikelompokan menjadi tiga daerah, yaitu daerah asia (asiatis), daerah peralihan dan daerah yang mendapatkan pengaaruh dari Australia (australis) antara Asiatis dengan peralihan dibatasi garis Wallace, sedangkan antara peralihan dengan australis dipisahkan dengan garis Webber.
a.      Persebaran Flora di Indonesia
Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Jenis-jenis flora di Indonesia antara lain
1)      Hutan hujan tropis                                                                
Hutan ini merupakan hutam rimba yang lebat. Hutan heterogen adalah naama lain dari hutan Hujan tropis. Jenis hutan ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Cirinya adalah:
a)      Pohonnya besar, tinggi dan rapat
b)      Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun
c)      Keadaan didalam hutan gelap
d)     Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan anggrek
2)      Hutan musim
Jenis ini sering disebut hutan homogeny karena tumbuhannya terdiri atas satu jenis tanaman. Jenih hutan ini banyak terdapat di jawa tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. ciri hutan ini adalah:
a)  Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat
b)  Umumnya terdiri dari satu pohon, misalnya jati
c)   Hutan menghijau dimusim penghujan dan meranggas pada kemarau
d)   Pada bagian dasar hutan, semak masih bisa tumbuh
3)      Stepa
Stepa merupakan lahan yang ditumbuhi dengan rumput-rumput tanpa pepohonan. Jenis padang rumput banyak terdapat di daerah yang curah hujan sedikit dan mengalami kemarau cukup panjnag. Di Indonesia Stepa banyak terdapat di Sumbawa, flores dan timor.
4)      Sabana
Sebana memiliki ciri padang rumput yang luas diselingi pohon-pohon atau semak-semak di sekitarnya. Di daerah ini memiliki kamrau panjang dan bersuhu panas. Di Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di Dataran Tinggi Gayo (Aceh).
5)      Hutan bakau atau Mangrove
Tumbuh di daerah pantai yang berlumpur. Pohon-pohon ini memiliki akar yang mampu menaham hantaman ombak laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataran rendah dan pantai yang banyak lumpurnya.
6)      Padang lumut
Terjadi karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya terdapat di puncak-puncak gunung. Di Indonesia, padang lumut dapat dijumpai di Puncak Jayawijaya
Berdasarkan factor geologi, jenis flora di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:
1)      Flora di Paparan Sunda
a)      Flora di Sumatera terdiri atas:
(1)   Flora edemik seperti Bunga Rafflesia Arnoldi
(2) Flora di Pantai Timur terdiri atas mangrove dan rawa gambut
(3)  Flora di Pantai Barat terdiri atas meranti, kemuning, rawa gambut, hutan rawa dan rotan.
b)     Flora di Kalimantan, terdapat kesamaan dengan flora di Sumatera yaitu hutan hujan tropic, hutan gambut, dan hutan mangrove

2)      Flora di Paparan Sahul, flora di daerah ini terdiri atas hutan tropic, hutan sagu, hutan nipah dan hutan mangrove.
3)    Flora di daerah Peralihan terletak di Sulawesi dan daerah sekitarnya.Terdiri dari hutan hujan tropic, tumbuhan mangrove, dan nipah.
b.      Persebaran Fauna di Indonesa
Dunia hewan di Indonesia dibagi menjadi 3 tempat, yaitu:
1)      Fauna Tipe Indonesia Barat (Asiatis)
Fauna di daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimanta hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. Kebanyakan binatang asiatis memiliki ukuran yang besar dan terdiri dari binatang menyusui. Binatang jenis asiatis bisanya berbulu tidak indah. contoh:

a)      Harimau di jawa, Madura dan Bali
b)      Beruang terdapat di Sumatera, dan Kalimantan
c)      Gajah terdapat di Sumatera
d)     Badak terdapat di Sumatera
e)      Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan
f)       Jenis-jenis kera di Kalimantan dan Sumatera
2)      Fauna Tipe Indonesia Timur (Australis)
Fauna bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan Aru dan beberapa pulau di sekitarnya. Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil, banyak terdapat burung berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah Australis mendapatkan pengaruh dari Australia.Cotohnya sebagai berikut:
a)      Kanguru Pohon
b)      Musang berkantong
c)      Burung kasuari
d)     Burung cendrawasih
e)      Burung kakatua berjambul merah 
3)      Fauna Tipe Tengah (Peralihan)
enis fauna di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan fauna di daerah asiatis maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna peralihan
a)      Biawak dan komodo
b)      Anoa
c)      Babi rusa
d)     Burung maleo


2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEBARAN FLORA DAN FAUNA

2. Faktor-faktor yang memengaruhi sebaran flora dan fauna
Pada bagian awal telah dikemukakan bahwa tidak seluruh wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh makhluk hidup. Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik wilayah, diperkirakan hanya sekitar 1/550 bagian dari muka bumi yang berpotensi sebagai lingkungan hidup. Beberapa faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi antara lain faktor klimatik, edafik, fisiografi, dan biotik.

a. Faktor Klimatik
Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.

1) Suhu
Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup.
Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.

2) Kelembapan Udara
Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi.
Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut.
a) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan udara sangat rendah), seperti kaktus dan beberapa jenis rumput gurun.
b) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembap, seperti anggrek dan jamur (cendawan).
c) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah, seperti eceng gondok, selada air, dan teratai.
d) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan. Tropophyta merupakan flora khas di daerah iklim muson tropis, seperti pohon jati

3) Angin
Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.

4) Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi. Bagi makhluk hidup yang
menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah, atau bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-badan air, seperti danau atau sungai.
Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering.
Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di muka bumi.
Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan (produsen) bagi hewan.




b. Faktor Edafik
Faktor kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi terutama tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor edafik. Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya tanaman. Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap tanaman adalah kesuburan. Adapun yang menjadi parameter kesuburan tanah antara lain kandungan humus atau bahan organik, unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan air dalam pori-pori tanah. Tanah-tanah yang subur, seperti jenis tanah vulkanis dan andosol merupakan media optimal bagi pertumbuhan tanaman.

c. Faktor Fisiografi
Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara akan mengalami penurunan sekitar 0,5o C–0,6o C setiap wilayah naik 100 meter dari permukaan laut. Adanya penurunan suhu ini sangat berpengaruh terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan hewan, sebab organisme memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di wilayah pantai akan berbeda dengan yang hidup pada wilayah dataran tinggi atau pegunungan.

d. Faktor Biotik
Manusia adalah komponen biotik yang berperan sentral terhadap keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik yang sifatnya menjaga kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, manusia berusaha mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya semaksimal mungkin, walaupun terkadang dapat merusak kelestarian alam. Misalnya, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam waktu yang relatif singkat manusia mampu mengubah kawasan hutan menjadi daerah permukiman dan areal pertanian. Perubahan fungsi lahan tersebut berakibat terhadap kestabilan ekosistem yang secara alamiah telah terjalin dalam periode jangka waktu yang lama.

Sumber : Geografi Membuka Cakrawala Dunia Kelas XI, Bambang Utoyo

RINGKASAN MATERI YANG DI UJIKAN REMEDIAL UH1 GEOGRAFI KELAS : XI IIS

1. Karakteristik bioma di dunia.

Pengertian Bioma & Macam-Macam Bioma Serta Ciri-Cirinya|Pengertian Bioma adalah ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis. Pada dasarnya, bioma terdiri dari produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi siklus yang diawali dari tumbuhan. 

Ciri utama dari bioma adalah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah dengan pengaruh kondisi iklim regionalnya. Sehingga perbedaan antarbioma tampak jelas dari vegetais yang tumbuha di dalamnya. Bioma dibagi dalam beberpa jnis yang ditentukan dari iklim, curah hujan, letak geografis, dan intensitas cahaya matahari.
Ciri-Ciri Bioma 
  • Terbentuknya interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu air, iklim, tanah, dan organisme yang hidup di suatu daerah 
  • Merupakan komunitas klimak (kumpulan macam-macam populasi) sebagai penanda daerah tersebut terdapat bentuk vegetasi utama yang mendominasi. 
  • Komunitas yang cukup stabil, kecuali di suatu kejadian yang mengganggu dalam kestabilan komunitas. 
  • Dapat dikenali dengan melihat dominasi vegetasinya
  • Penamaan bioma yang umumnya didasarkan pada dominasi vegetasinya
Macam-Macam Bioma
Macam-Macam Bioma - Bioma dibagi dalam enam jenis bioma utama yaitu padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis basah, hutan musim dan taiga. Macam-macam bioma adalah sebagai berikut... 
1. Bioma Stepa/Padang Rumput: Persebaran bioma gurun banyak terdapat yang di benua Australia (Gibson), Indonesia (Parangtritis), Afrika Utara (Sahara), Asia (Takla Makan), dan Amerika Utara (Great Basin). 
Ciri-Ciri Padang Rumput
  • Curah hujan yang sangat rendah +/-25 mm/tahun
  • Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah
  • Evaporasi (penguapan) tinggi yang lebih cepat dari prepitiasi (hujan) 
  • Tingkat deflasi yang tinggi 
  • Tanah pasir tandus karena tidak mengandung air 
  • Suhu udara di siang 45 derajat celcius dan di malam hari sekitar 0 derajat celcius
2. Bioma Tundra: Bioma tundra adalah bioma yang ada di sekitar kutub utara dan sebagian di selatan. Bioma tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut.  Lokasi wilayah bioma terdapat di sekitar lingkar artik, Greenland di wilayah kutub utara. Berdasarkan pembagian iklim bioma tundra berada di daerah yang beriklim es abadi (ET) dan Iklim Tundra (ET). 
Ciri-Ciri Tundra
  • Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju/es 
  • Mempunyai musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. 
  • Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar dari 30-120 hari (1-4 bulan)
3. Bioma Taiga: Taiga adalah hutan yang tersusun dari satu spesies misalnya pinus, konifer, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang, ajag, rubah, beruang hitam, serigala, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan di musim gugur. Taiga banyak ditemukan belahan bumi utara, seperti wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma yang terluas dari boma-bioma lain di bumi. 
Ciri-Ciri Taiga
  • Memiliki musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas sangat singkat yakni hanya berlansung 1-3 bulan. 
  • Selama musim dingin, air tanah akan berubah menjadi es yang mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah. 
  • Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, umumnya hanya terdiri atas dua atau tiga jenis tumbuhan
4. Bioma Gurun: Bioma padang gurun atau padang pasir dalam istilah geografi adalah suatu derah yang menerima curah huhan sedikit-kurang dari 250 mm/tahun. Gurun dianggap mempunyai kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Bila dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin saja benar, walaupun bila diperhatikan seksama, gurun biasanya mempunyai kehidupan yang biasanya tersembunyi (khususnya di siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih dari sepertiga wilayah bumi adalah terbentuknya gurun.  Contohnya Gurun Gobi di Asia dan Gurun Sahara di Afrika. 
Ciri-Ciri Gurun 
  • Memiliki curah hujan yang sangat rendah +/- 25 mm/tahun
  • Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan) 
  • Tingkat deflasi yang tinggi
  • Memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi yaitu disiang hari 45 derajat celcius, malam 0 derajat celcius. 
  • Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air
  • Mempunyai kelembaban udara yang sangat rendah 
5. Bioma Hutan Hujan Tropis: Hutan hujan tropis adalah bioma yang berupa hutan basah atau lembab, yang ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa, yaitu kurang lebih lintang 0-10 derajat celcius ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis dapat diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Contoh hutan hujan tropis adalah Afrika, Meksiko, Australia, Amerika Selatan, Kepulauan Pasifik, dan Amerika Tengah. 
Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis 
  • Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun 
  • Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40 m. 
  • Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan 
  • Cabang pohon berdaun lebat dan lebar dengan hijau sepanjang tahun
  • Memiliki iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/dibawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar dengan membentuk tudung). 
6. Bioma Hutan Gugur: Bioma hutan gugur adalah bioma yang terletak pada kisaran 30-40 derajat lintang LU/LS denga beriklim sedang. Bioma hutan gugur terdapat di wilayah Amerika Serikat di bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris dan Australia. 
Ciri-Ciri Hutan Gugur
  • Curah hujan merata antara 75 - 1.000 mm pertahun 
  • Pohon yang bercirikan lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat
  • Memiliki jumlah/jenis tumbuhan yang relatif sedikit
  • Musim panas yang hangat dan musim dingin tidak terlalu dingin. 
  • Terdiri 4 musim ialah musim panas, gugur, dingin, semi
7. Bioma Sabana: Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh gerombolan semka dan pohon. Berdasarkan dari jenis tumbuhan yang menyusunnya sabana dibagi menjadi dua jenis yaitu sabana murni dua jenis yaitu sabana murni (satu jenis tumbuhan) dan sabana campuran (campuran jenis tumbuhan). Persebaran bioma sabana teradapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia (Nusa Tenggara). 
Ciri-Ciri Sabana
  • Terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis) 
  • Memiliki curah hujan antara 100-150 mm/tahun
  • Curah hujan yang sedang dan tidak teratur
  • Porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengarian) cukup baik




Daftar Pustaka : 
  • Aryulina D, et al. 2004. Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta: Esis.Hlm. 211-215
  • Muhammad Zid dan Ode Sofyan. 2009. Hand Out Biogeografi. Jakarta: pend. geografi FIS UNJreng.
  • M. Indianto dan Purwanti. 2007. Geografi untuk SMA Kelas XI Program IPS. Jakarta: Penerbit Pelangi.
  • Irnaningtyas.2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Hal: 50-53.


Sabtu, 10 September 2016

KISI- KISI REMEDIAL UH 1 KELAS : XI IIS

KISI – KISI REMEDIAL UH1 KELAS XI IIS
         KOMPETENSI YANG DI UJIKAN
         MEMAHAMI :
1.     Karakteristik bioma di dunia.
2.     Faktor-faktor yang memengaruhi sebaran flora dan fauna.
3.     Persebaran jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia dan dunia.
4.     Konservasi flora dan fauna di Indonesia dan dunia.
5.     Pemanfaatan flora dan fauna Indonesia sebagai sumber daya alam.


 ============= SEMUA PASTI BISA =============